Jadi gini ...
Sudah dua-tiga hari aku ngerasa ada yang aneh tiap kali pipis dan lihat CD. Ada bercak cokelat yang nempel di CD, tapi tipisss dan dikit banget. Hari pertama aku biarin. Hari kedua coba bilang ke Babang dan ibuk. Langsung saja ... semua panik. Nyuruh istirahat total. Nyuruh tiduran aja. Pokoknya jangan kerja berat. Sementara aku sendiri merasa kayak ndak ada apa-apa. Ndak ada keluhan. Ndak merasa nyeri, mules, atau apa pun.
Akhirnya, kemarin (29 Juni 2015) periksa ke bidan. Bu Bidan juga ikutan panik dan langsung kasih rujukan buat USG di Puskesmas. Hmm .. ada senengnya juga sih. Memang sudah lama aku pengin USG. Walau masih terhitung muda, tapi aku cuma pengin lihat dan tahu perkembangan janin di rahim. Apa dia sehat? Apa dia bisa berkembang? Apa dia benar-benar ada di rahim? (Yap, baca beberapa artikel, agak takut sama yang namanya hamil anggur >.<)
Ketika ada kesempatan USG, langsung aku bilang oke (bahkan tanpa minta persetujuan Babang. Tapi syukurlah, dia ngizinin :D)
Hari ini, (Selasa, 30 Juni) ada jadwal USG di Puskesmas. Pukul 08.50 nyampe Puskesmas dan udah banyaakkkk yang ngantri di loket. Ini kali kedua kami (aku dan Babang) datang ke Puskesmas dan masih bingung musti gimana. Akhirnya, setelah tanya, aku hanya numpuk buku KIA di sebuah tempat plastik dan nunggu nama disebut.
Sekitar setengah jam, nama Tiasty Ifandarin disebut. Langsung menuju loket dan ditanyain ini-itu. Nah, karena kami belum punya KK (masih dalam tahap bikin KK), kami harus membayar Rp5.000,00. Hmm ... sejauh ini masih terjangkau.
Langsunglah kami menuju Poli Gigi. Di sini, kami cuma ditanyain apa aku ada keluhan soal gigi. Aku jawab, "Kemarin sebelum hamil, saya sudah cabut semua gigi yang berlubang." Ibu di Poli Gigi jawab, "Oh, alhamdulillah ... kalau tidak ada keluhan. Kalau gitu, bisa langsung ke Poli KIA, ya." Aku senyum dan kami bilang terima kasih. Ohya, Ibu Poli Gigi juga njelasin kalau gigi berlubang ndak bagus buat ibu hamil. Tapi, karena suaranya yang pelan dan lirih, aku ndak begitu paham, tapi cuma manthuk-manthuk muehehe. Setidaknya, sudah tak ada gigi berlubang. Insya Allah aman :)
Lanjut ke Poli KIA. Kembali numpuk buku KIA yang kini sudah ada lembar-lembar keterangan. Nunggu nama disebut sambil ngerasa mual dan mulas. Mual karena bau obat, mulas karena deg-degan >.<. Babang santai saja, cuma main HP dan senyum-senyum tengil. Zzztttt ....
Nama kembali disebut. Masuk ke Poli KIA dan ternyata banyaaakkk banget bidannya. Langsung diminta cek BB dan ukur tensi darah. Alhamdulillah, normal. Dan ... ini dia gongnya ... masuk ke kamar buat USG.
Ada dua tempat tidur, salah satunya ada semacam komputer kecil di sampingnya. Nah, di tempat tidur itulah aku diminta rebahan. Aku melambai ke Babang minta dia masuk, tapi dia ndak mau. Malu mungkin ya. Soalnya, beneran deh ... bidannya banyak bingits.
Setelah rebahan, salah seorang Bu Bidan oles krim di perut. Nah, saat inilah aku lihat Babang masuk. Akhirnyaaa ....
Lalu, perut dielus-elus sama sebuah alat yang dapat memunculkan gambar kondisi janin di perut. Sayangnya, posisi monitor yang sejajar banget sama tempat tidur bikin aku ndak bisa lihat gambar janin. Cuma Babang dan para bidan yang bisa. Sebentar-sebentar, Babang tanya ini-itu ke Bu Bidan. Misal, apa janinnya sehat? Apa dia ndak apa-apa? Semuanya aman? Wah, suamiku ini benar-benar suami hebat. Saat istrinya terbengong-bengong bingung, Babang malah melontarkan banyak pertanyaan yang udah aku pikirin sejak dari rumah.
Selesai tanya-tanya dan konsultasi, Bu Bidan tanya, "Mau dicetak, Bu?" Aku langsung bilang, "Iya." Dan tercetaklah foto janin kami :)
Serrr ... bahagiaaaa banget. Dengar penjelasan Bu Bidan yang bilang kalau keadaan baik-baik saja, ndak ada masalah, sehat semua. Walau masih sangat kecil, tapi semua terpantau oke. Bahkan, bercak kecokelatan juga ternyata bukan masalah serius ... alhamdulillah :)
Selesai USG, Bu Bidan kasih resep untuk ditebus di bagian obat. Nah, sempat galau. berapa kira-kira ya totalnya? Konsultasi, USG, cetak, plus obat. Waaaa ....
Hmmm ini yang aku suka dari Puskesmas. Kami cuma musti bayar Rp35.000,00 untuk semua fasilitas itu. Mungkin kalau kami punya BPJS dan KK, malah cuma Rp0,00. Muehehehe ....
Tapi ndak apa-apa. Yang penting semua sehat, semua senang. Alhamdulillah. Ndak sabar untuk kontrol lagi bulan depan >.<
USG memang bikin kedanan >.<
No comments:
Post a Comment